Main Article Content

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi keuangan bagi kelompok ibu rumah tangga nelayan di Kelurahan Bontosunggu, Kecamatan Bisappu, Kabupaten Bantaeng. Permasalahan yang diidentifikasi mencakup rendahnya pemahaman terkait pengelolaan keuangan rumah tangga, tingginya perilaku konsumtif, serta minimnya akses dan pemanfaatan layanan lembaga keuangan formal. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif melalui metode ceramah, diskusi, simulasi, dan pendampingan langsung, yang dirancang secara kontekstual sesuai dengan latar belakang sosial dan budaya peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta, yang ditunjukkan melalui kemampuan menyusun anggaran sederhana serta munculnya kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan keluarga. Selain itu, kegiatan ini turut memfasilitasi terbentuknya inisiatif kolektif berupa kelompok menabung bersama. Temuan ini menegaskan bahwa pendekatan edukatif berbasis komunitas yang adaptif terhadap kondisi lokal efektif dalam mendorong perubahan perilaku keuangan yang lebih bijak dan berkelanjutan di masyarakat pesisir

Keywords

Literasi Keuangan Manajemen Keuangan Keluarga Nelayan Bantaeng

Article Details

How to Cite
Anwar, A. I. ., Bandang, A. ., Nagu, N. ., & Mustari, B. . (2025). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Literasi Keuangan di Kabupaten Bantaeng. Celebes Journal of Community Services, 4(1), 153–162. Retrieved from https://ojs.stieamkop.ac.id/index.php/celeb/article/view/2400

References

  1. Anwar, A. I. (2017). Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.
  2. Ariani, K. F., Rahmawati, T. I., & Anggraini, D. V. (2023). Peningkatan literasi keuangan masyarakat pedesaan guna mendorong tingkat inklusi keuangan Indonesia perspektif hukum perbankan. Jurnal Multidisiplin Ilmu Akademik.
  3. Fitriani, S., Rahma, A., & Mahyuni, A. (2022). Pemberdayaan perempuan melalui literasi keuangan di Kabupaten Bone. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.
  4. Handayani, T., Susanto, A., & Wibowo, R. (2024). Literasi keuangan berbasis budaya lokal di Kalimantan Timur. Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara.
  5. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (2022). Data BUMDes Tahun 2022. https://www.kemendesa.go.id
  6. Lumban Gaol, P., Simanjuntak, M., & Sitompul, H. (2024). Integrasi literasi digital dan keuangan dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan NTT. Jurnal Inovasi Digital dan Masyarakat.
  7. Nugraha, T., & Lestari, R. (2023). Peningkatan literasi keuangan bagi pelaku UMKM di Lombok. Jurnal Ekonomi dan Pemberdayaan.
  8. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Badan Pusat Statistik (BPS). (2024). Siaran pers bersama: OJK dan BPS umumkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2024. https://www.ojk.go.id
  9. Polbangtan Gowa. (2022). 800 petani milenial Bantaeng tuntas ikuti pelatihan literasi keuangan. Polbangtan Gowa News. https://polbangtan-gowa.ac.id
  10. Rachmawati, E., Suparman, H., & Yuliana, D. (2023). Literasi keuangan berbasis modul lokal di pesisir Lamongan. Jurnal Ekonomi Sosial Maritim.
  11. Saputri, A. F., Hidayat, M. T., & Ramadhan, L. (2023). Literasi keuangan generasi muda di Sulawesi Tengah. Jurnal Pengembangan Masyarakat Pedesaan.
  12. Wulandari, A., & Susanto, D. (2022). Literasi keuangan dan risiko kemiskinan antar-generasi di Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi dan Sosial Pembangunan.
  13. Wikipedia. (2022). Village-owned enterprise. https://en.wikipedia.org/wiki/Village-owned_enterprise