Article Sidebar

Download
Download PDF
Statistic
Read Counter : 421 Download : 1189

Downloads

Download data is not yet available.

Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kontribusi sektor peternakan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan keunggulan dari sektor peternakan di Kabupaten Barru. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder dengan sumber data dari Dinas Perternakan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Pertanian yaitu Bidang Peternakan Kabupaten Barru, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Barru berupa data runtut waktu (time series) dari tahun 2017 sampai dengan 2021. Teknik pengumpulan data menggunakan inteview dan dokumentasi. Terknik analisa data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis adalah Kontribusi dan Location Quotient (LQ). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor Peternakan terhadap Produk Dometik Regioal Bruto (PDRB) Kabupaten Barru dari tahun 2017  sampai dengan tahun 2021 berkontribusi rata-rata sebesar 13,91 persen dengan nilai LQ rata-rata sebesar 1,7 persen, maka nilai LQ>1 dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Sektor Peternakan menjadi sektor unggulan di Kabupaten Barru

Keywords

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Produk Domestik Bruto

Article Details

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

How to Cite
Akhsan, F. . (2023). Analisis Kontribusi Sub Sektor Peternakan Terhadap Produk Domestik Bruto Di Kabupaten Barru. Economics and Digital Business Review, 4(1), 668–677. https://doi.org/10.37531/ecotal.v4i1.553
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)
BibTeX

References

  1. Arsyad, Lincoln. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah.
  2. Yogyakarta, STIE YKPN.
  3. Arsyad, L. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
  4. Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta, Graha Ilmu.
  5. Adisasmita, Rahardjo. 2011, Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah, Yogyakarta, Graha Ilmu.
  6. Agustono. 2017. Analisis Sektor Ditinjau Dari PeranTerhadap Pertumbuhan dan Stabilitas Produk DomestikRegional Bruto di Propinsi Jawa Tengah. Jurnal Agribisnis. ISSN 1829-9946. Vol 9 (2): 284.
  7. Boediono. 1981. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta, BPFE.
  8. Budiarto, A, 1991. Produktivitas Sapi Potong di Jawa Timur Tahun 1988-1989. Tesis Pasca Sarjana, Yogyakarta, Universitas Gajah Mada.
  9. Badan Pusat Statistik Kabupaten Barru. 2016. Kabupaten Barru dalam Angka 2016. BPS Kabupaten Barru.
  10. Badan Pusat Statistik Kabupaten Barru. 2018. Kabupaten Barru dalam Angka 2018. BPS Kabupaten Barru.
  11. Badan Pusat Statistik Kabupaten Barru. 2018. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha tahun 2017-2017. Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Barru.
  12. Badan Pusat Statistik Kabupaten Barru. 2016. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha tahun 2012-2016. Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Barru.
  13. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. 2018. Sulawesi Selatan dalam Angka 2018. BPS Provinsi Sulawesi Selatan.
  14. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. 2018. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha 2017-2017. CV Sekar Mulya
  15. Badan Perencanaan Pembangunan Nasioanal. 2003. Modul Isian Daerah untuk Simrenas.https://www.bappenas.go.id/files/3813/5230/1299/modul-isian- simrenas200811222312539470.pdf. Di akses pada tanggal 8 Januari 2018 pukul
  16. 16 Wita.
  17. Emilia & Imelia. 2006. Modul Ekonomi Regional. FEUNJA
  18. Dewi, Noeke Korsiska. 2008. Pembangunan Wilayah Kecamatan Berbasis Komoditi Pertanian di Kabupaten Ponorogo. Skripsi pada Prodi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Pertanian USM Surakarta: tidak diterbitkan.
  19. Dinas Peternakan dan Pertanian. 2017. Data Sektoral Peternakan dan Pertanian 2017. Dinas Peternakan dan Pertanian, Sulawesi Selatan.
  20. Dinas Peternakan dan Pertanian. 2017. Data Sektoral Peternakan dan Pertanian 2017. Dinas Peternakan dan Pertanian, Kabupaten Barru.
  21. Murhaeni, H. Suriansyah. 2009. Kewenangan Pemerintah Daerah Mengurus Bidang Pertanahan. Lks Bang Justitia. Surabaya.
  22. Nursetyo. 2017 .Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Regional Terhadap Tingkat Kemiskinan Perkotaan (Studi Kasus 44 Kota di Indonesia Tahun 2007-2010), Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
  23. Priyarsono, D.S, Sahara, dan Muhammad, F. 2007. Ekonomi Regional. Jakarta, Universitas Terbuka.
  24. Permentan Nomor 105 tahun 2014 Tentang Integrasi Usaha Perkebunanan Kelapa Sawit dengan Usaha Budi Daya Sapi Potong Nomor 105/Permentan/300/8/2014. 2014. Mediel Blogie.
  25. Rustiadi, E. dkk. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
  26. Soekartawi, 1990. Prinsip Dasar Perencanaan Pembangunan. Jakarta, CV. Rajawali. Soekartawi, 1996. Pembangunan Pertanian untuk Mengentaskan Kemiskinan. Jakarta, UI.
  27. Press.
  28. Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan. Jakarta, Salemba Empat.
  29. Saefulhakim S. (2003). Prinsip-Prinsip Ekonomi Regional dan Perdesaan. Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, Institut Pertanian Bogor.
  30. Syahroni, Muhammad. 2005. Analisis Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Agribisnis di Kabupten Dompu. Provinsi Nusa Tenggara Barat.
  31. Saragih B. 2008. Kumpulan Pemikiran Agribisnis Berbasis Peternakan. USESE Foundation dan Pusat Studi Pembangunan. IPB Bogor.
  32. Tarigan, Robinson. 2007. Ekonomi Regional, Teoridan Aplikasi, Jakarta, PT. Bumi Aksara, Cetakan Keempat.
  33. Tarigan, Robinson. 2008. Perencanaan Pembangunan Wilayah, Jakarta, Bina Aksara.
  34. Usman, W. Isnan F.N. dan Bayu M. 2001. Pembangunan Pertanian di Era Globalisasi.
  35. Yogyakarta, LP2KP Pustaka Karya.
  36. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 2004. Fokus Media. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah
  37. Pusat Dan Pemerintah Daerah. 2004. Fokus Media.
  38. Yulianto, P. dan C. saparianto. 2011. Penggemukan Sapi Potong Hari per Hari. Jakarta, Penebar Swadaya.
  39. Yulia. 2015. Peran dan Strategi Pengembangan Subsektor Peternakan Dalam Pembangunan Ekonomi Kabupaten Agam Sumatera Barat. Tesis tidak di terbitkan. Surabaya: Universitsas Airlangga Surabaya.