Main Article Content

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan melalui talk show interaktif bertajuk “Bisnis Bukan Sekedar Wacana” untuk menjawab rendahnya pemahaman mahasiswa semester 6 STIE Yasa Anggana terhadap studi kelayakan bisnis. Mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis umumnya mengalami kesulitan dalam menghubungkan teori yang diperoleh di kelas dengan praktik penyusunan rencana bisnis yang realistis. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa melalui pendekatan edukatif partisipatif yang menekankan pada keterlibatan aktif, berpikir reflektif, dan aplikasi langsung dalam konteks nyata. Kegiatan dilaksanakan di Botram Garut pada tanggal 14 Juni 2025 dan dirancang dalam bentuk sesi satu hari penuh yang mencakup pemaparan materi, diskusi terbuka, kerja kelompok, dan refleksi peserta. Data dikumpulkan melalui refleksi sebelum dan sesudah kegiatan serta observasi partisipatif. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan mahasiswa untuk memahami dan menganalisis komponen utama studi kelayakan, seperti aspek pasar, keuangan, teknis, dan risiko. Selain peningkatan kognitif, kegiatan ini juga mendorong terbentuknya kelompok belajar dan perencanaan pembentukan Klinik Kelayakan Bisnis sebagai bentuk keberlanjutan kegiatan. Temuan ini menunjukkan bahwa format talk show interaktif efektif dalam menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik serta memberdayakan mahasiswa untuk berpikir kritis dan menerapkan pengetahuan secara nyata. Kegiatan ini disarankan untuk dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk pelatihan bertahap dan diintegrasikan ke dalam kurikulum kewirausahaan, dengan melibatkan alumni dan pelaku industri sebagai mitra pembelajaran.

Keywords

Edukasi Bisnis Pemberdayaan Mahasiswa Pembelajaran Partisipatif Studi Kelayakan Bisnis Talk Show Interaktif

Article Details

How to Cite
Tojiri, Y. (2025). Talk Show “Bisnis Bukan Sekedar Wacana”: Strategi Edukasi Studi Kelayakan Bisnis bagi Mahasiswa STIE Yasa Anggana. Celebes Journal of Community Services, 4(2), 215–224. https://doi.org/10.37531/celeb.v4i2.2798

References

  1. Astuti, R., & Rahmawati, A. (2023). Peran Talk Show Interaktif dalam Meningkatkan Literasi Bisnis Mahasiswa. Jurnal Edukasi dan Kewirausahaan, 7(1), 55–63.
  2. Fitriani, H., & Prabowo, A. (2021). Analisis Studi Kelayakan sebagai Alat Strategis dalam Perencanaan Bisnis Mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 5(2), 90–101.
  3. Kusumastuti, D. (2020). Strategi Pembelajaran Service-Learning dalam Pemberdayaan Budaya Lokal. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 25(3), 412–420. https://doi.org/10.24832/jpnk.v25i3.3099
  4. Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). SAGE.
  5. Natadjaja, L., & Yuwono, B. E. (2019). Service-learning as a Model of Community-Based Design Education. International Journal of Pedagogy and Curriculum, 26(1), 1–11. https://doi.org/10.18848/2327-7963/CGP/v26i01/1-11
  6. Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
  7. Suryani, N., & Santoso, H. (2022). Penerapan Experiential Learning dalam Meningkatkan Kompetensi Kewirausahaan Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(1), 25–35.
  8. Wibowo, S., & Lestari, D. (2022). Tantangan Pendidikan Kewirausahaan di Era Disrupsi. Jurnal Inovasi Pendidikan, 13(1), 45–52.
  9. Yuliani, R., Rachmawati, L., & Rofiq, A. (2021). Efektivitas Talk Show sebagai Media Edukasi Bisnis di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 110–117. https://doi.org/10.22146/jpkm.65399